Lazada Philippines

Kursus Bahasa Inggris Kilat

Jumat, 13 Mei 2011

Menulis : Kebutuhan untuk Berkembang


Oleh : M Farid W Makkulau

SAAT ini anda sebagai apa dan mau jadi apa ? Tidak semua profesi memerlukan keterampilan menulis, tapi jika anda memiliki keterampilan menulis maka itu akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi profesi yang dijalani. Bagi guru dan dosen, keterampilan menulis bukanlah kebutuhan tapi bisa menjadi tuntutan keahlian untuk berkembang dan mengembangkan diri. Siapa tak ingin mendapatkan predikat Guru yang penulis dan penulis yang guru. Jujur saja, pasti banyak guru menginginkannya, apalagi bagi mereka yang mengejar kredit untuk naik pangkat / golongan. Terlebih lagi bagi seorang dosen.

Motivasi menulis setiap orang berbeda – beda. Ada yang menulis sebagai salah satu bentuk curhat, penyaluran isi pikiran dan ekspresi jiwa, mengurangi beban pikiran dengan berbagi pengalaman, intinya, ada kepuasan tersendiri ketika semuanya telah tertuliskan. Ada pula yang menulis sebagai bentuk aktualisasi diri, ingin dikenal dan mengenal banyak orang, kesarjanaan dan pendapat keilmuannya lebih bermakna ketika tersalurkan lewat tulisan dan dengan itu pembaca mendapatkan tambahan pengayaan pengetahuan. Suatu motivasi yang tulus untuk berbagi. Namun tak sedikit pula orang yang menulis untuk mendapatkan tambahan pemasukan (keuangan). Hal ini tentu tidak salah dan sah – sah saja orang mendapatkan honor dari menulis, terlebih itu termuat di suatu media komersial, baik cetak maupun online.

Apapun motivasi kita menulis, pada dasarnya dengan tulisan itu—sadar atau tidak—itu membuat kita berkembang selangkah lebih maju dibanding orang yang tidak tahu atau belum menulis. Menulis itu merupakan suatu proses pembelajaran. Orang yang menulis adalah orang yang belajar. Sebuah tulisan haruslah sistematis : kata dan kalimat harus terangkai dengan baik, paragraf demi paragraf harus tersusun dengan apik. Karena itu, orang yang menulis adalah orang yang senantiasa melatih dirinya berpikir secara sistematis. Jika anda penulis yang baik, saya yakin anda juga pembicara yang baik. Sebaliknya, pembicara yang baik belum tentu seorang penulis yang hebat.

Ketika anda akan memulai menulis, sadarilah bahwa menulis itu kebutuhan untuk berkembang. Kesadaran bahwa menulis merupakan salah satu jalan untuk melejitkan kemampuan pikiran dan perasaan, ”Power of Think and Feeling”. Kesadaran ini perlu dijaga supaya anda tidak mudah patah semangat ditengah jalan. Senantiasalah yakinkan diri bahwa, ”Saya mampu menulis. Kalau orang lain bisa menulis maka sayapun harus bisa”. Buat apa anda mengecap banyak teori menulis, tips dan trik dari A sampai Z kalau anda tidak memiliki ”power” untuk menulis ? .Kelolalah dengan baik ide, gagasan, pengalaman anda kemudian mulailah menulis. Percaya dirilah pada setiap kata dan kalimat yang ’berbicara’ di tulisan anda, teruslah menulis, tetaplah tuliskan semua yang terlintas di pikiran anda kemudian lihat, periksa dan baca kembali apa yang sudah anda tuliskan. Jika anda tidak percaya diri dalam menulis, pada setiap kalimat yang anda tuliskan, saya yakin semuanya hanya berakhir di tong sampah dan selamanya tulisan itu unpublished (tidak terpublikasikan).

Anda tahu, banyak orang yang berasal dari jurusan komunikasi dan sastra tapi setelah lulus tidak mampu menjadi penulis yang baik. Padahal, secara teoritis dia tentu sudah mengecap berbagai teori komunikasi dan sudah lahap pula mengenyam berbagai tips dan trik menulis. Sebaliknya, banyak orang dari jurusan teknik, kesehatan, kedokteran, dan yang lainnya namun mampu menulis dengan baik dan bernas. Ini berarti untuk menulis yang baik, anda tak perlu banyak – banyak ’makan’ teori, tapi yang perlu dilakukan adalah pembiasaan atau latihan terus menerus. Latihan menulis itu harus dibarengi dengan kesadaran dan kepercayaan diri, artinya dalam menulis anda harus berkembang dengan optimis. Latihannya jangan begitu – begitu terus. Kalau hari ini anda hanya bisa menyelesaikan satu halaman, besoknya harus tiga sampai lima halaman, besoknya lagi harus 10 halaman. Begitu seterusnya, berkembang dengan optimis.

Setelah anda rajin menulis, latihan terus menerus hingga akhirnya tulisan anda semakin hari semakin baik dan membaik, semakin enak dibaca dan bernas (berisi), teruslah berkembang dengan optimis, maju terus selangkah demi selangkah sampai kemudian anda harus melakukan ini : membaca issue dan perkembangan yang terjadi. Anda jangan jalan di tempat, ’berkembang dengan optimis’ itu mengharuskan anda mengikuti issu dan perkembangan yang terjadi. Tantanglah diri anda menulis hal – hal yang fenomenal, aneh, unik dan baru. Banyaklah membaca berita dan opini orang lain di banyak media sebagai bahan perbandingan, sambil mempelajari gaya penuturan dan cara menulisnya. Jangan cepat menyerah, pada akhirnya waktu jualah yang menentukan apakah anda orang pesimis atau optimis dalam menggembleng diri menjadi seorang penulis yang baik (best writer). (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar